Panoramatv.id-Semarang, Jawa Tengah — Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) terus mengukuhkan langkahnya sebagai garda depan perlindungan tanaman nasional. Kali ini, BBPOPT menggulirkan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) aplikasi SIFORTUNA (Sistem Informasi Forecasting OPT Nasional) yang digelar di Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.
Acara strategis ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, seperti Kepala BBPOPT, Kepala BPTPH, Kepala LPHP, serta para petugas POPT dari berbagai wilayah—baik yang mengikuti secara langsung di lokasi maupun melalui kanal daring.
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari peluncuran resmi SIFORTUNA, aplikasi berbasis teknologi prediktif yang dirancang untuk memantau dan mengantisipasi serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) secara lebih akurat dan terukur.
Aplikasi SIFORTUNA disambut antusias berbagai pihak, termasuk Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Yudi Sastro, yang menyebutnya sebagai "terobosan penting dalam sistem mitigasi OPT.
"SIFORTUNA adalah salah satu tool inovatif dari Kementerian Pertanian yang sangat berguna dalam memberikan prediksi serangan OPT, sekaligus menyajikan data yang dibutuhkan semua pihak dalam pengendalian tanaman," ujar Yudi.
Dengan menggabungkan kecerdasan buatan, big data, dan keahlian teknis para petugas di lapangan, SIFORTUNA hadir sebagai jawaban atas tantangan pertanian modern, di mana deteksi dini dan respon cepat menjadi kunci ketahanan pangan.
BBPOPT pun menegaskan komitmennya untuk terus mendorong transformasi digital di sektor pertanian, demi memastikan petani Indonesia lebih siap dalam menghadapi ancaman OPT—dan tentunya, meningkatkan produktivitas pangan nasional.
Ed(ptv)
0 Komentar